Berbagi

http://youtu.be/zM5TFIey72o

Mengapa Science itu menyenangkan?

Karena itu ada di sekitar kita dan menyertai kita

Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Keras

Berusaha adalah kunci dari keajaiban

JUST DO THE BEST

Because It's you

WE LOVE SCIENCE ESPECIALLY PHYSICS

lets play with science

Entri Populer

Rabu, 03 Juli 2013

TALKSHOW BEASISWA


Jumat, 31 Mei 2013

Laporan Praktikum Biologi (Ekosistem)


I.            Judul
Mengenal Ekosistem
II.                Tujuan
      Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.
III.             Dasar Teori
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik. (Joko Waluyo, 2013:23)
 Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Joko Waluyo, 2013 : 23)
Ekosistem terdiri dari komponen biotic dan abiotik,
1.      Komponen Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotic suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate dan vertebrata serta manusia. (Diah Aryulina, 2004:268)
2.      Komponen Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoj komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan,udara, garam-garam mineral, dan tanah. (Diah Aryulina, 2004:268)
a)      Suhu
Suhu atau temperature adalah derajat energy panas. Sumber utama energy panas adalah radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. (Diah Aryulina,2004:268)
b)      Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energy yang bersumber dari radiasi matahari. cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
c)      Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. (Diah Aryulina,2004:269)
d)     Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda. (Diah Aryulina,2004:269)
e)      Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%), karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas. Karbin dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
f)       Garam-garam mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. (Diah Aryulina,2004:269)
g)      Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam mineral tertentu. (DiahAryulina,2004:269)


Susunan Ekosistem
            Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut:
a)      Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. (Neil A Campbell,2002:323)
b)      Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan).  Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. (Neil A Campbell,2002:323)
c)       Bahan tak hidup (abiotik) yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. (Neil A Campbell,2002:323)
d)     Pengurai (dekomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.(Neil A Campbell,2002:323)

Macam-macamEkosistem
            Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat ekosistem perairan dan ekosistem buatan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut serta. (nindchild,2013)
1)      Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. (nindchild,2013)
a)      Bioma Gurun terdapat di daerah tropika(sepanjang garis balik) yang
Berbatasan dengan padang rumput.
      Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking. (nindchild,2013)
b)      Bioma padang rumput. Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. (nindchild,2013)
c)      Bioma Hutan Basah. Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. (nindchild,2013)
d)      Bioma Hutan Gugur. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).  (nindchild,2013)
e)      Bioma Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. (nindchild,2013)
f)       Bioma Tundra. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. (nindchild,2013)

2)      Ekosistem Air Tawar.
            Ekosistem air tawardibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik memilki cirri airnya berarus. Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang menempel pada batu.(John Kimball,2000:205)
            Ekosistem air tawar lentik memiliki diri airnya tidak berarus. Ekosistem air tawar lentik meliputi rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh vegetasi (tumbuhan) berkayu. Rawa gambut didominasi oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah horizontal , yaitu litoral, limnetik, dan profundal.(John Kimball,2000:205)
a)      Daerah Litoral
            Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.(John Kimball,2000:205)
b)      Daerah Limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotositesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.(John Kimball,2000:205)
c)      Daerah profundal
            Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.(John Kimball,2000:205)
            Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
1.      Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.(John Kimball,2000:206)
2.      Danau Eutropik
*    Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh terdapat bermacam-macam organisme dan oksigen terdapat di daerah profundal.(John Kimball,2000:206)

3.      Ekosistem Air Laut
            Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu  karang.

·         Lautan
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin. (Purnomo dkk,2005:115)
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. (Purnomo dkk,2005:115)
Menurut kedalamannya ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a.       Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b.      Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian yang lebih jauh dan lebih dalam yaitu 300 meter.
c.       Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m.
d.      Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000).(Anonim,2013)
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a.       . Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b.      Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c.        Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d.       Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e.        Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu. (Purnomo dkk,2005:116)
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif. (Purnomo dkk,2005:117)
·         Pantai
Pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. (Purnomo dkk,2005:117)
·         Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air. (Purnomo dkk,2005:118)
·         Terumbu Karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. (Purnomo dkk,2005:118)
4.      Ekosistem Buatan
            Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia utnuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya bendungan, agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi.(Diah Aryulina,2004:278)
Rantai Makanan
            Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotik. Interaksi suatu organisme dengan lingkungannya terjadi utnuk kelangsungan hidupnya. Struktur trifik terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof. Tingkat trofik kedua dan selanjutnya adalah kelompok organisme heterotrof. Organisme autotrof disebut juga produsen. Organisme heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau disebut herbivore. Konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen primer (karnivora). Konsumen tersier adalah organisme pemakan konsumen sekunder.(Diah Aryulina,2004:279-280)
Aliran Energi
            Cahaya matahari merupakan sumber utama energy bagi kehidupan. Energy cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotic melalui produsen. Oleh produsen, energy cahaya matahri di ubah menjadi energy kimia. Energy kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energy kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hiduonya sehingga dapat tumbuh dan berkembang. (Diah Aryulina,2004:281)


IV.             Metode Penelitian
4. 1 Alat dan Bahan
1. Alat
a)      Plot
b)      Higrotermometer
c)      Anemometer
d)     Alat Tulis
2. Bahan
Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus)

4.2  Cara Kerja






Text Box: Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati



 





    












Text Box: Melakukan inventarisasi mengenai komponen abiotik dan biotic yang terdapat di dalamnya.






 








Text Box: Membuat diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut beserta daur energy yang ada didalamnya. 










V.                Hasil Pengamatan
5.1 Plot 1
Jenis Komponen:
Keterangan :
Abiotik :
Batu : 240 buah (240/258 × 100% =93.02%)
Plastik : 6 buah(6/258 × 100% = 2.32%)
Daun kering : 12 buah (12/258 × 100% = 0.046%)
Jumlah unsur abiotik: 258
Suhu : 33oC
Kelembapan : 58
Kecepatan angin : 28 m/menit
Intensitas cahaya:
Lebih redup daripada plot kedua.

Biotik :
Rumput A : 24 buah (24/59 × 100% = 40,68%)
Rumput B : 15 buah (15/59 × 100% = 25,42%)
Semut : 20 buah (20/59 × 100% = 33.9%)
Jumlah unsur biotic : 59

5.2 Plot 2
Jenis Komponen:
Keterangan :
Abiotik :
Batu : 500 buah (500/530 × 100% = 94,34%)
Plastik : 2 buah (2/530 × 100% = 0,38%)
Daun kering : 28 buah (28/530 = 5,28%)
Jumlah unsure abiotik : 530
Suhu : 36oC
Kelembapan : 50
Kecepatan angin : 51 m/menit
Intensitas cahaya:
Lebih terang daripada plot pertama.
Biotik :
Rumput A : 24 buah (24/49 × 100% = 49,99%)
Rumput B : 22 buah (22/49 × 100% = 44,9%)
Semut : 3 buah (3/49 × 100% = 6,12%)
Jumlah unsur biotik : 49

VI.             Pembahasan
     Percobaan pertama dilakukan pada pengambilan plot di sekitar lapangan kampus yang berukuran 1×1 meter. Setelah diamati dalam sebuah plot yang telah ditentukan maka didapat jumlah batu sebanyak 240 , plastic sebanyak 6 buah, rumput A sebanyak 24 buah, rumput B sebanyak 15 buah, daun kering sebanyak 2 buah, semut sebanyak 20 buah. Kita tahu bahwa dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara sesama organisme dan dengan lingkungannya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk dapat bertahan hidup dengan membutuhan komponen lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kelangsungan hidup organisme memerlukan energy. Energi tersebut bisa di transfer melalui rantai makanan. Peristiwa makan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autrotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri , dalam praktikum kami hanya ditemukan tumbuhan rumput dengan dua jenis rumput yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian trofik kedua ditempati oleh organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Dalam percobaan kami hanya ditemukan semut yang jumlahnya lumayan sedikit. Dalam proses makan dimakan atau rantai makanan produsen dapat membuat makanannya sendiri , sedangkan produsen tersebut dimakan oleh konsumen tingkat pertama sedangkan konsumen tingkat pertama dimakan oleh konsumen tingkat dua begitu seterusnya , dalam praktikum kami rumput menjadi produsen lalu rumput mati dan mongering dan semut sebagai konsumen tingkat pertama dapat memakan daun-daun yang kering tersebut karena terkadang semut juga dapat memakan sisa organik yang telah mongering atau mengais unsur glukosa dalam tumbuhan.
Prosentase unsur abiotik dalam praktikum kami terdiri dari batu pada plot pertama sebesar 93.02% dan pada plot dua sebesar 94,34%, kemudian plastic pada plot pertama sebesar 2.32% dan pada plot kedua sebesar 0,38% ,suhu pada plot pertama sebesar 33 derajat sedangkan pada plot yang kedua sebesar 36 derajat, kelembapan pada plot pertama sebesar 58 sedangkan pada plot kedua sebesar 50, kecepatan angin pada plot pertama sebesar 28 meter per menit dan 51 meter per menit, sedangkan intensitas cahaya pada plot pertama lebih terang daripada plot kedua.Unsure abiotik sangat berpengaruh bagi organisme atau komponen biotic yang berada di dalam ekosistem tersebut, seperti halnya batu digunakan oleh semut untuk berlindung dari musuhnya dengan kata lain sebagai alat untuk pertahanan diri dari pesaingnya dalam melakukan kompetisi begitu juga dengan plastik, suhu sangat diperlukan oleh makhluk hidup berkaitan dengan enzim yang digunakan dalam reaksi kimia. Kelembapan mengindikasikan adanya uap air dalam suatu ekosistem yang berguna mengurangi terjadinya penguapan yang berlebihan yang dapat membuat tumbuhan kering, sehingga rumput tidak mengalami kekeringan. Kecepatan angin juga berpengaruh pada penyebaran spora bagi tumbuhan spora.  Unsure yang lain seperti tanah tentu sangat berpengaruh bagi makhluk hidup yaitu sebagai tempat berlindungnya semut, sebagai media tanaman agar dapat tumbuh dan menyediakan air dan unsure hara didalamnya.
Komponen biotic dalam praktikum kali ini terdapat Rumput A yang pada plot A sebesar 40,68% dan pada plot kedua sebesar 49,99% , rumput B pada plot pertama sebesar 25,42% dan pada plot kedua sebesar 44,9%, semut pada plot pertama sebesar 33,9% dan plot kedua sebesar 6,125%. Komponen biotic ini dalam mempertahankan hidupnya juga bergantung pada komponen abiotic sehingga terjadi adanya hubungan timbal balik antar keduanya.
Piramida makanan tentunya di awali dengan produsen (rumput) yang paling bawah karena produsen ini yang menyediakan makanan untuk para konsumen dan jumlahnya harus banyak karena apabila tidak banyak akan menyebabkan kepunahan makhluk hidup akibat dari persaingan yang semakin ketat. Kemudian disusul oleh semut sebagai konsumen pada ekosistem tersebut, jumlahnya lebih sedikit dari produsen karena apabila lebih banyak maka akan ada semut yang tidak kebagian makanan punah.
Aliran energi tentunya dimulai dari cahaya matahari sebagai penyedia energi terbesar di bumi, lalu oleh rumput digunakan melakukan fotosintesis dan membuat makanan dalam bentuk glukosa, dalam kasus ini energi cahaya matahari diubah menjadi energy kimia, kemudian energi kimia tersebut mengalir pada konsumen dalam jalur rantai makanan, begitu seterusnya.
VII.          Kesimpulan
·         Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antar komponen biotik, komponen biotic dengan komponen abiotik  seperti suhu, kecepatan angin, kelembapan, tanah, air (kondisi lingkungan).
·         Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
·         Komponen biotic adalah komponen hidup yaitu semua makhluk hidup yang ada dalam ekosistem, seperti semut, belalang, tumbuhan dll.
·         Komponen abiotik adalah komponen tak hidup seperti, suhu, kelembapan, cahaya matahari, air, udara dll.
·         Tumbuhan memiliki kedudukan sebagai produsen karena dapat membuat makanannya sendiri (autotrof).
·         Semut (dalam praktikum kami) atau binatang lain memiliki kedudukan sebagai konsumen.
VIII.       Daftar Pustaka
Anonim.2013.Ekosistem.Website(online).(http://www.4shared.com/file/dS93buCl/EKOSISTEM.html, Di akses tanggal 1 Mei 2013)
Aryulina, Dyah.2004.Biologi I.Jakarta:Erlangga
Campbell, Neil A.,dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga
Kimball, John W.,dkk. 2000. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga
Nindchild.2013.Ekosistem.Blogspot(online)(http://nindchild.blogspot.com/2012/02/ekosistem.html , Diakses tanggal 29 Mei 2013)
Purnomo, dkk.2005.Biologi.Jakarta:Sunda Kelapa Muda Pustaka
Waluyo, Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember:Jember University Press.