I.
Judul
Mengenal Ekosistem
II.
Tujuan
Untuk
mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya
dalam ekosistem.
III.
Dasar Teori
Ekosistem adalah suatu sistem di alam
dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan
organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak
tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan
komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik. (Joko
Waluyo, 2013:23)
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan
berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan,
padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar,
payau, asin). (Joko Waluyo, 2013 : 23)
Ekosistem terdiri dari komponen biotic dan abiotik,
1.
Komponen Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan
biotic suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya
sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan
demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk hidup merupakan lingkungan hidup
bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis
mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi,
invertebrate dan vertebrata serta manusia. (Diah Aryulina, 2004:268)
2.
Komponen Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau
komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat
hidup mahluk hidup. Contoj komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air,
kelembapan,udara, garam-garam mineral, dan tanah. (Diah Aryulina, 2004:268)
a)
Suhu
Suhu
atau temperature adalah derajat energy panas. Sumber utama energy panas adalah
radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu
sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup. (Diah Aryulina,2004:268)
b)
Cahaya
Cahaya
merupakan salah satu energy yang bersumber dari radiasi matahari. cahaya
matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang
gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan
panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
c)
Air
Air
terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair
dan gas. Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air
sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung
air. (Diah Aryulina,2004:269)
d)
Kelembapan
Kelembapan
merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di udara
berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti
kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup agar
tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap
makhluk hidup berbeda-beda. (Diah Aryulina,2004:269)
e)
Udara
Udara
terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%),
karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan makhluk hidup
untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas. Karbin
dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
f)
Garam-garam mineral
Garam-garam
mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. (Diah
Aryulina,2004:269)
g)
Tanah
Tanah
merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan
pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam
mineral tertentu. (DiahAryulina,2004:269)
Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut:
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut:
a)
Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan
makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen,
contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. (Neil A Campbell,2002:323)
b)
Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba. (Neil A Campbell,2002:323)
c)
Bahan tak hidup (abiotik) yaitu komponen fisik
dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. (Neil A Campbell,2002:323)
d)
Pengurai (dekomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.(Neil A Campbell,2002:323)
Macam-macamEkosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat ekosistem perairan dan ekosistem buatan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut serta. (nindchild,2013)
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat ekosistem perairan dan ekosistem buatan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut serta. (nindchild,2013)
1)
Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut. (nindchild,2013)
a) Bioma Gurun terdapat
di daerah tropika(sepanjang garis balik) yang
Berbatasan
dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun
adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi
(bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu
sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat
besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di
gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus,
atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal,
katak, dan kalajengking.
(nindchild,2013)
b)
Bioma padang rumput. Bioma ini terdapat di
daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang
ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung
pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. (nindchild,2013)
c)
Bioma Hutan Basah. Bioma Hutan Basah terdapat di daerah
tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun.
Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat
di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi
suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari
sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu
liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera,
burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. (nindchild,2013)
d)
Bioma Hutan Gugur. Bioma hutan gugur terdapat
di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang
tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan
gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya
antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa
luwak). (nindchild,2013)
e)
Bioma Taiga terdapat di belahan
bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di
musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu
spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah
sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. (nindchild,2013)
f) Bioma
Tundra. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di
dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang
pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang
datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki
rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan
insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. (nindchild,2013)
2)
Ekosistem Air Tawar.
Ekosistem air tawardibagi menjadi
dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik memilki cirri airnya
berarus. Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan
arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang menempel pada
batu.(John Kimball,2000:205)
Ekosistem air tawar lentik memiliki
diri airnya tidak berarus. Ekosistem air tawar lentik meliputi rawa air tawar,
rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh
vegetasi (tumbuhan) berkayu. Rawa gambut didominasi oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam
terdiri dari tiga wilayah horizontal , yaitu litoral, limnetik, dan profundal.(John
Kimball,2000:205)
a) Daerah Litoral
Daerah
ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar
dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk
jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis,
serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura
dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di
danau.(John Kimball,2000:205)
b)
Daerah Limnetik
Daerah
ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton termasuk ganggang
dan sianobakteri. Ganggang berfotositesis dan bereproduksi dengan kecepatan
tinggi selama musim panas dan musim semi.(John Kimball,2000:205)
c)
Daerah profundal
Daerah
ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.(John Kimball,2000:205)
mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.(John Kimball,2000:205)
Danau
juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai
berikut :
1.
Danau Oligotropik
Oligotropik
merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.(John Kimball,2000:206)
2.
Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah
airnya keruh terdapat bermacam-macam organisme dan oksigen terdapat di daerah
profundal.(John Kimball,2000:206)
3.
Ekosistem
Air Laut
Ekosistem
air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
·
Lautan
Habitat laut (oseanik)
ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.
Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin. (Purnomo dkk,2005:115)
Di daerah dingin, suhu
air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap
subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut
dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal. (Purnomo dkk,2005:115)
Menurut kedalamannya ekosistem air laut dibagi
sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang
berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih
dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian yang lebih jauh dan lebih dalam
yaitu 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang
dalamnya berkisar antara 200-2500 m.
d. Abisal merupakan daerah yang lebih
jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000).(Anonim,2013)
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a.
. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan
kedalaman
air sekitar 200 m.
air sekitar 200 m.
b.
Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m.
Hewannya misalnya ikan hiu.
c.
Batiopelagik merupakan daerah lereng
benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d.
Abisalpelagik merupakan
daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e.
Hadal pelagik merupakan
bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu. (Purnomo dkk,2005:116)
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu. (Purnomo dkk,2005:116)
Di laut, hewan dan
tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak
minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis
melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif. (Purnomo dkk,2005:117)
·
Pantai
Pantai letaknya
berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Pantai
dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah
ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat
pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera,
anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak
laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. (Purnomo dkk,2005:117)
·
Estuari
Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah
secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan
ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk
menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi
vertebrata semi air, yaitu unggas air. (Purnomo dkk,2005:118)
·
Terumbu
Karang
Di laut tropis, pada
daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang
batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang.
Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis
dapat berlangsung.Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan
kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium
karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang
lain dan ganggang. (Purnomo dkk,2005:118)
4.
Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem
yang diciptakan manusia utnuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya bendungan,
agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi.(Diah Aryulina,2004:278)
Rantai Makanan
Komunitas dari suatu ekosistem
berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotik.
Interaksi suatu organisme dengan lingkungannya terjadi utnuk kelangsungan
hidupnya. Struktur trifik terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama adalah kelompok organisme autotrof. Tingkat trofik kedua dan selanjutnya
adalah kelompok organisme heterotrof. Organisme autotrof disebut juga produsen.
Organisme heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen primer adalah organisme
pemakan produsen atau disebut herbivore. Konsumen sekunder merupakan organisme
pemakan konsumen primer (karnivora). Konsumen tersier adalah organisme pemakan
konsumen sekunder.(Diah Aryulina,2004:279-280)
Aliran Energi
Cahaya matahari merupakan sumber
utama energy bagi kehidupan. Energy cahaya matahari masuk ke dalam komponen
biotic melalui produsen. Oleh produsen, energy cahaya matahri di ubah menjadi
energy kimia. Energy kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai
tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energy kimia yang diperoleh
organisme digunakan untuk kegiatan hiduonya sehingga dapat tumbuh dan
berkembang. (Diah Aryulina,2004:281)
IV.
Metode Penelitian
4. 1 Alat dan Bahan
1. Alat
a) Plot
b) Higrotermometer
c) Anemometer
d) Alat
Tulis
2.
Bahan
Ekosistem daratan (daerah sekitar
kampus)
4.2 Cara
Kerja
V.
Hasil Pengamatan
5.1
Plot 1
Jenis
Komponen:
|
Keterangan
:
|
Abiotik
:
Batu
: 240 buah (240/258 × 100% =93.02%)
Plastik
: 6 buah(6/258 × 100% = 2.32%)
Daun
kering : 12 buah (12/258 × 100% = 0.046%)
Jumlah
unsur abiotik: 258
|
Suhu
: 33oC
Kelembapan
: 58
Kecepatan
angin : 28 m/menit
Intensitas
cahaya:
Lebih
redup daripada plot kedua.
|
Biotik
:
Rumput
A : 24 buah (24/59 × 100% = 40,68%)
Rumput
B : 15 buah (15/59 × 100% = 25,42%)
Semut
: 20 buah (20/59 × 100% = 33.9%)
Jumlah
unsur biotic : 59
|
5.2
Plot 2
Jenis
Komponen:
|
Keterangan
:
|
Abiotik
:
Batu
: 500 buah (500/530 × 100% = 94,34%)
Plastik
: 2 buah (2/530 × 100% = 0,38%)
Daun
kering : 28 buah (28/530 = 5,28%)
Jumlah
unsure abiotik : 530
|
Suhu
: 36oC
Kelembapan
: 50
Kecepatan
angin : 51 m/menit
Intensitas
cahaya:
Lebih
terang daripada plot pertama.
|
Biotik
:
Rumput
A : 24 buah (24/49 × 100% = 49,99%)
Rumput
B : 22 buah (22/49 × 100% = 44,9%)
Semut
: 3 buah (3/49 × 100% = 6,12%)
Jumlah
unsur biotik : 49
|
VI.
Pembahasan
Percobaan
pertama dilakukan pada pengambilan plot di sekitar lapangan kampus yang
berukuran 1×1 meter. Setelah diamati dalam sebuah plot yang telah ditentukan
maka didapat jumlah batu sebanyak 240 , plastic sebanyak 6 buah, rumput A
sebanyak 24 buah, rumput B sebanyak 15 buah, daun kering sebanyak 2 buah, semut
sebanyak 20 buah. Kita tahu bahwa dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan
timbal balik antara sesama organisme dan dengan lingkungannya. Hal itu
dilakukan semata-mata untuk dapat bertahan hidup dengan membutuhan komponen
lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kelangsungan hidup organisme memerlukan
energy. Energi tersebut bisa di transfer melalui rantai makanan. Peristiwa
makan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik.
Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autrotrof. Organisme autotrof
adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri , dalam praktikum kami
hanya ditemukan tumbuhan rumput dengan dua jenis rumput yang jumlahnya cukup
banyak. Kemudian trofik kedua ditempati oleh organisme heterotrof yaitu
organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Dalam percobaan kami
hanya ditemukan semut yang jumlahnya lumayan sedikit. Dalam proses makan
dimakan atau rantai makanan produsen dapat membuat makanannya sendiri ,
sedangkan produsen tersebut dimakan oleh konsumen tingkat pertama sedangkan
konsumen tingkat pertama dimakan oleh konsumen tingkat dua begitu seterusnya ,
dalam praktikum kami rumput menjadi produsen lalu rumput mati dan mongering dan
semut sebagai konsumen tingkat pertama dapat memakan daun-daun yang kering
tersebut karena terkadang semut juga dapat memakan sisa organik yang telah
mongering atau mengais unsur glukosa dalam tumbuhan.
Prosentase unsur abiotik dalam praktikum
kami terdiri dari batu pada plot pertama sebesar 93.02% dan pada plot dua
sebesar 94,34%, kemudian plastic pada plot pertama sebesar 2.32% dan pada plot
kedua sebesar 0,38% ,suhu pada plot pertama sebesar 33 derajat sedangkan pada
plot yang kedua sebesar 36 derajat, kelembapan pada plot pertama sebesar 58
sedangkan pada plot kedua sebesar 50, kecepatan angin pada plot pertama sebesar
28 meter per menit dan 51 meter per menit, sedangkan intensitas cahaya pada
plot pertama lebih terang daripada plot kedua.Unsure abiotik sangat berpengaruh
bagi organisme atau komponen biotic yang berada di dalam ekosistem tersebut,
seperti halnya batu digunakan oleh semut untuk berlindung dari musuhnya dengan
kata lain sebagai alat untuk pertahanan diri dari pesaingnya dalam melakukan
kompetisi begitu juga dengan plastik, suhu sangat diperlukan oleh makhluk hidup
berkaitan dengan enzim yang digunakan dalam reaksi kimia. Kelembapan
mengindikasikan adanya uap air dalam suatu ekosistem yang berguna mengurangi
terjadinya penguapan yang berlebihan yang dapat membuat tumbuhan kering,
sehingga rumput tidak mengalami kekeringan. Kecepatan angin juga berpengaruh
pada penyebaran spora bagi tumbuhan spora.
Unsure yang lain seperti tanah tentu sangat berpengaruh bagi makhluk
hidup yaitu sebagai tempat berlindungnya semut, sebagai media tanaman agar
dapat tumbuh dan menyediakan air dan unsure hara didalamnya.
Komponen biotic dalam praktikum kali ini
terdapat Rumput A yang pada plot A sebesar 40,68% dan pada plot kedua sebesar
49,99% , rumput B pada plot pertama sebesar 25,42% dan pada plot kedua sebesar
44,9%, semut pada plot pertama sebesar 33,9% dan plot kedua sebesar 6,125%. Komponen
biotic ini dalam mempertahankan hidupnya juga bergantung pada komponen abiotic
sehingga terjadi adanya hubungan timbal balik antar keduanya.
Piramida makanan tentunya di awali
dengan produsen (rumput) yang paling bawah karena produsen ini yang menyediakan
makanan untuk para konsumen dan jumlahnya harus banyak karena apabila tidak
banyak akan menyebabkan kepunahan makhluk hidup akibat dari persaingan yang
semakin ketat. Kemudian disusul oleh semut sebagai konsumen pada ekosistem
tersebut, jumlahnya lebih sedikit dari produsen karena apabila lebih banyak
maka akan ada semut yang tidak kebagian makanan punah.
Aliran energi tentunya dimulai dari
cahaya matahari sebagai penyedia energi terbesar di bumi, lalu oleh rumput
digunakan melakukan fotosintesis dan membuat makanan dalam bentuk glukosa,
dalam kasus ini energi cahaya matahari diubah menjadi energy kimia, kemudian
energi kimia tersebut mengalir pada konsumen dalam jalur rantai makanan, begitu
seterusnya.
VII.
Kesimpulan
·
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana
di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antar komponen biotik, komponen
biotic dengan komponen abiotik seperti
suhu, kecepatan angin, kelembapan, tanah, air (kondisi lingkungan).
·
Ekosistem terdiri dari komponen biotik
dan abiotik.
·
Komponen biotic adalah komponen hidup
yaitu semua makhluk hidup yang ada dalam ekosistem, seperti semut, belalang,
tumbuhan dll.
·
Komponen abiotik adalah komponen tak
hidup seperti, suhu, kelembapan, cahaya matahari, air, udara dll.
·
Tumbuhan memiliki kedudukan sebagai produsen
karena dapat membuat makanannya sendiri (autotrof).
·
Semut (dalam praktikum kami) atau
binatang lain memiliki kedudukan sebagai konsumen.
VIII. Daftar
Pustaka
Anonim.2013.Ekosistem.Website(online).(http://www.4shared.com/file/dS93buCl/EKOSISTEM.html,
Di
akses tanggal 1 Mei 2013)
Aryulina,
Dyah.2004.Biologi I.Jakarta:Erlangga
Campbell, Neil A.,dkk. 2002. Biologi
Jilid III. Jakarta : Erlangga
Kimball, John W.,dkk. 2000. Biologi
Jilid III. Jakarta : Erlangga
Nindchild.2013.Ekosistem.Blogspot(online)(http://nindchild.blogspot.com/2012/02/ekosistem.html
, Diakses tanggal 29 Mei 2013)
Purnomo, dkk.2005.Biologi.Jakarta:Sunda Kelapa Muda
Pustaka
Waluyo,
Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi
Umum.Jember:Jember University Press.